Pernyataan Kasar Kadis Capil Manado Erwin Kontu Tuai Kecaman: “Oh Tidak Bisa, Gila Ngana!”

BeritaInvestigasiNews.id. Manado, Sebuah insiden memalukan kembali mencoreng wajah birokrasi Pemerintah Kota (Pemkot) Manado. Seorang pejabat publik yang seharusnya menjadi contoh dalam pelayanan justru menunjukkan sikap arogan dan tidak beretika di hadapan wartawan, Selasa (21/10/2025). 

Kejadian ini terjadi di lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Manado, ketika seorang wartawan menanyakan prosedur pembuatan Kartu Keluarga (KK) dan akta kelahiran. Dengan nada sopan, wartawan tersebut bertanya:

Baca Juga: Kadis Disdukcapil Manado Diduga Maki Wartawan: Cermin Buruknya Etika Pejabat Publik di Kota Manado

“Pak Kadis, izin bertanya, apabila yang bersangkutan baru menikah tetapi sebelumnya sudah memiliki anak, apakah bisa membuat Kartu Keluarga dan akta?”

Namun, alih-alih memberikan penjelasan informatif sebagaimana mestinya, Kepala Disdukcapil Kota Manado, Erwin Simson Kontu, SH, justru menjawab dengan kalimat yang mengejutkan:

“Oh tidak bisa, gila ngana!”

Ucapan bernada kasar dan menghina itu sontak membuat suasana tegang dan menimbulkan kekecewaan mendalam di kalangan jurnalis yang hadir. Sikap tak pantas tersebut dinilai mencerminkan rendahnya etika komunikasi publik dan kurangnya kesadaran peran pejabat sebagai pelayan masyarakat.

Baca Juga: Warga Manado Keluhkan Selokan Terbuka di Depan Freshmart Bahu, Istri Jadi Korban Luka Serius

Beberapa kalangan menilai, insiden ini menjadi potret buram birokrasi Pemkot Manado, yang masih jauh dari semangat “pemerintahan melayani” sebagaimana sering digaungkan oleh Wali Kota Manado.

Seorang wartawan yang menjadi saksi kejadian mengatakan:

“Kami hanya bertanya soal prosedur pelayanan publik, tapi dijawab dengan kata-kata kasar. Ini tidak pantas diucapkan oleh pejabat setingkat kepala dinas.”

Baca Juga: ‎“Miris! Proyek Pemecah Ombak Miliaran Rupiah di Manado Diduga Menyimpang dari SOP”

Publik kini mendesak Wali Kota Manado Andrei Angouw untuk menindak tegas perilaku yang mencoreng citra pelayanan publik tersebut. Sebagai pemimpin yang dikenal menjunjung tinggi nilai kesopanan dan etika, Wali Kota diharapkan tidak menutup mata atas tindakan bawahannya yang berpotensi merusak kepercayaan publik terhadap pemerintah.

Insiden ini menjadi pengingat bahwa jabatan bukanlah hak untuk bersikap semena-mena, melainkan amanah untuk melayani dengan hormat, sopan, dan profesional. Evaluasi mendalam terhadap pejabat publik seperti ini sangat penting, agar ke depan wajah Pemkot Manado benar-benar mencerminkan pemerintahan yang beradab, terbuka, dan beretika.

Editor : Kaperwil Sulut Romeo

Berita Terbaru